Kiki Siti Zakiah

-Taat- Setiap ketaatan itu membutuhkan pengorbanan. Awalnya memang terasa menyulitkan, rasanya sakit, terluka dan tak ada satupun orang yang dapat memahami. Karna setiap awal dari ketaatan kita pun belajar untuk mengorbankan hal yang tidak sesuai dengan apa yang Allah senangi. Maka itulah yang akan terasa dihati. Namun ketika dijalani hanya karna Allah dan untuk Allah, Seiring dengan prosesnya, kita akan berada dalam tahap penerimaan atas semua takdir indah Allah. Allah akan membimbing dan menuntun hati kita dengan kelembutan. Dan lebih indahnya, ternyata di akhir proses dan juga perjalanan, Allah telah menyiapkan hadiah terindah yang tidak pernah kita sangka sebelumnya. Allah selalu berjanji, siapapun yang taat pada-Nya Maka cinta Allah dan surga Allah yang akan menjadi jaminannya. Bukankah itu jauh lebih indah?

Ikhlas itu tujuannya hanya utk Allah  Jika goyah diperjalananan itu ujiannya  Karna pahala surga memang tidak mudah

Apa yang membuatmu ragu untuk berjalan dengan bimbingan-Nya Sementara janji-Nya selalu menjadi janji yang tidak pernah ingkar Sementara pemberian dari-Nya adalah sebaik-baiknya pemberian Apa yang membuatmu masih saja menunda untuk berlari ke arah-Nya Sementara sebaik-baiknya tempat adalah di sisi-Nya Sementara sebaik-baiknya tujuan adalah kepada-Nya Apa yang masih membuatmu tetap berpikir dan terus berpikir Sementara kedamaian hati yang paling indah adalah dari-Nya Sementara cinta-Nya lebih menenangkan dari pada cinta-cinta penghuni bumi Allah menunggumu, dan menginginkan kamu menghuni surga-Nya

Kita adalah hati yang selalu merasa dengan tulus Kita adalah sepasang mata yang selalu melihat dengan empati Kita adalah tangan yang selalu ingin memberi Kita berada di negeri pemurah Ketika ada yang sakit,  ingin rasanya segera menyembuhkan Kita hidup bersama orang-orang pemurah Ketika ada yang sulit, maka hati dan tubuh ini seakan bekerjasama untuk bergerak membantu Bukankah berbagi itu jauh lebih membahagiakan dari pada harus memenuhi keinginan diri? Bersama kita sembuh, bersama kita bangkit, bersama kita tersenyum kembali. Kitalah orang-orang pemurah di negeri pemurah. Terimakasih untuk teman-teman  yang telah berjuang melawan pandemi ini.  Lelahmu akan menjadi lelah yang Allah sukai. Kebaikanmu akan memuliakanmu dihadapan-Nya.

Saat ini memang berjarak menjadi hal terbaik Saat ini berada dirumah memang pilihan tepat untuk saling melindungi Biarkan hati kita tersambung dengan kepedulian pada sesama dan biarkan doa-doa yang kita panjatkan menyatu di langit untuk Allah kabulkan. Entah berapa banyak tangis yang membasahi bumi karna perpisahan Entah berapa teriakan lagi yang mengguncang bumi karna kehilangan Jika ketakutan bisa menutup mata dan telinga untuk melihat dan mendengar apa yang terjadi, maka bukalah hati kita untuk menerima dan memberi. Mari kita turunkan ego untuk berada dikeramaian Mari kita turunkan amarah untuk saling menyalahkan Mari kita berhenti mengeluh dengan kondisi yang tidak diinginkan Jika kita bisa melihat lebih dalam dengan ketulusan hati,  Akan kita dapatkan banyak sekali hikmah dari apa yang terjadi saat ini. Bukankah ini waktu terbaik untuk membuktikan bahwa dengan bersama kita bisa dan bersama kita menang. #Covid19 #kitapastimenang

Jika harus memilih antara yang baik dan buruk, Itu sangat mudah dan siapapun bisa memilihnya dengan cepat Namun bagaimana jika kita dihadapkan dengan pilihan antara yang baik dan baik? Atau yang buruk dan buruk? Tentu butuh waktu untuk mempertimbangkannya Karna akan selalu  ada resiko yang harus dihadapi.

Aku hanya meyakini bahwa kata hati lebih menenangkan dari pada kata orang Ikutilah hatimu, karna hati tidak pernah menyesatkanmu Pekalah terhadap hatimu karna hati akan selalu bersabar untuk dilihat oleh dirimu..

Ada yang sedang bahagia-bahagianya hingga lupa bahwa ada yang tersakiti Bisakah kita bahagia secukupnya?  Ada yang sedang sedih-sedihnya hingga lupa menghancurkan kebahagiaan orang lain Bisakah kita bersedih secukupnya?

Terkadang memastikan sesuatu itu hal yang perlu Cukup dipastikan saja biar hatimu lebih tenang Bukankah kepastian itu lebih disenangi dari pada ketidakpastian. Setidaknya dengan kepastian kamu bisa terlepas dari asumsi yang memenjarakan pikiranmu sendiri. 

Tidak ada yang di tunggu  Berharap pun sama sekali tidak Biarkan ruang ini ramai dengan sendirinya Dan biarkan orang-orang datang lalu pergi sesukanya Percayalah akan ada orang yang datang dan menetap bersama.

Biar hilang saja Biar kita mengerti arti dari sebenarnya hilang Biar hilang saja Biar kita mengerti cara tepat berkasih sayang Biar hilang saja Biar kita mengerti pentingnya waktu bersama orang tersayang Biar hilang saja Biar kita mengerti arti sebuah penyesalan Bukankah kehilangan mengajarkan kita arti kehidupan yang sesungguhnya? Bukankah kehilangan membuat kita terpaksa untuk berproses dalam menerima dan mengajarkan kita kedewasaan yang seharusnya? Maka biarkan itu menjadi jalannya Tugas kita? Cukup ikhlas dan sabar.

Mudah bagi Allah untuk merubah kondisi hidup Mudah bagi Allah untuk merubah perasaan seseorang Mudah bagi Allah untuk memberikan kebahagiaan Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah.

Masing-masing dari kita akan melewati dan menghadapi berbagai kondisi hidup Kondisi yang kadang membahagiakan atau justru sebaliknya Cukup terima karna itu akan semakin menghebatkanmu Jika bahagia banyaklah mengucap syukur dan cukup bagikan senyummu pada mereka disekelilingmu Jika sebaliknya tidak masalah untuk bersedih, untuk kecewa, untuk marah bahkan sangat dipersilahkan untuk menangis. Namun yang menjadi pertanyaan berapa lama kamu akan ada dikondisi seperti itu? Beranjaklah dan berdirilah kembali, karna kamu perlu merasakan nikmatnya berjuang dalam luka Setiap dari kita punya zonanya masing-masing Kamu tidak perlu melihat dia yang sudah hebat, cukup mencontoh semangatnya saja untuk mengisi energi semangatmu Kamu tidak perlu mengikuti apa yang mereka lakukan, karna kamu memiliki cara tersendiri untuk memenangkan dirimu Kamu tidak perlu untuk terus menerus mengeluh akan zonamu yang masih disitu-situ saja, karna yang sebenarnya terjadi kamu sudah benar-benar...